Sunday 30 October 2016

Tutorial Cisco : Pengenalan Konfigurasi Sistem Operasi Jaringan Cisco (Part 1)




          Halooo, agan-agan sekalian. Bertemu lagi dengan saya, di blog saya pastinya butuh-it.blogspot.com. Kali ini kita membahas kembali ke arah jaringan ne gan, yang dimana membahas pengenalan konfigurasi Sistem Operasi Jaringan pada router maupun switch Keluaran Cisco. Kenapa Cisco? Kenapa bukan Mikrotik? Atau merk-merk lainnya yang terkenal dan lebih gampang konfigurasinya? Jawaban saya sederhana Gan, Cisco merupakan vendor yang lebih terpercaya, aman dan praktis. Lansung aj ne ya gan, check it out ^^.



Internetwork Operating System (IOS)

           Berbicara tentang sistem operasi, PC, Smartphone, tablet, laptop, Smart TV, Switch dan Router merupakan alat yang sangat berbeda dalam hal hardware, penggunaan dan kemampuannya. Hal yang membuatnya sama adalah bahwa semua itu merupakan Hardware yang dijalankan/difungsikan oleh Sistem Operasi (OS).Sistem operasi itu sendiri adalah komponen pengolah peranti lunak dasar (essential component) tersistem sebagai pengelola sumber daya perangkat keras komputer (hardware), dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. ya, contohnya bisa dibilang seperti Window 7, xp, 8, 10 atau Linux dan Android pada mobile phone.

            Pada sistem operasi, terdapat dua penghubung yang disebut dengan kernel dan shell. Bagian OS yang berinteraksi secara langsung dengan Hardware dikenal sebagai Kernel.Kernel ini tidak terlihat, karena kerjanya berada pada belakang layar desktop. Bagian OS yang menjadi antar muka dengan aplikasi dan pengguna disebut dengan Shell. Pengguna bisa berinteraksi dengan Shell menggunakan 2 cara yaitu Melalui CLI atau GUI.

            Command-Line Interface atau biasa disebut dengan CLI. CLI Biasa membuat si pengguna  berinteraksi dengan sistem menggunakan perintah - perintah text pada command prompt(Bukan Command prompt yang ada di windows ya gan ^^).

         Sedangkan, Graphical User Interface atau GUI  berinteraksi dengan sistem melalui lingkungan yang menggunakan gambar, multimedia dan text.Biasanya GUI lebih cenderung gampang di gunakan Gan, tapi bukan berarti terbaik ya. ^^


           Nah, setelah kita mengenal dan mengetahui dikit tentang sistem operasi (dikit aja, tidak perlu banyak-banyak :P), saatnya kita mengetahui tentang IOS. IOS atau Internetwork Operating System merupakan sistem operasi dari perangkat milik Cisco. IOS merupakan dasar dari routing dan fungsi switching. IOS Handal dan menjamin keamanan akses ke sumber jaringan (Network resource). IOs juga gampang bekerja untuk skalabilitas suatu network. 

           IOS tersimpan di dalam memori flash (Memory Flash) yang dimana tidak akan hilang jika perangkat kehilangan kehilangan sumber listrik. IOS dapat di downgrade atau diupgrade ke versi yang lebih tinggi. Fitur-fitur yang terdapat pada IOS adalah security, addressing, interfaces, routing, Qos, Managing Resources.

CISCO ROUTER
          Sama dengan PC, router membutuhkan operating system untuk menjalankan fungsinya, Sistem Operasi Router Cisco adalah IOS software yang berguna untuk menjalankan file-file konfigurasinya. Komponen utama Router Cisco adalah CPU, RAM, NVRAM, Flash Memory, ROM dan interface. 

  • Central Processing Unit (CPU) : Komponen yang berfungsi untuk melakukan process, memahami dan melaksanakan perintah data dari perangkat lunak.
  • Random Access Memory (RAM): berfungsi untuk menyimpan tabel routing, menangani antrian paket dan sebagai temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router bekerja. "Isi memory akan hilang ketika router dimatikan."
  • NVRAM : sebagai tempat penyimpanan file startup configuration. "Isi memory tetap ada walaupun router dimatikan." 
  • Flash Memory : sebagai tempat penyimpanan IOS image dan dapat menyimpan lebih dari 1 IOS image. "Isi memory tetap ada walaupun router dimatikan." 
  • Read Only Memory (ROM) : menyimpan program bootstrap dan dasar operating system untuk keperluan Power-on Self Test (POST).
  • Interface : menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data. Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah.




           Metode untuk mengakses sebuah Router, adalah terdapat beberapa cara yaitu, bisa melalui kabel console atau Telnet, ssh dan bisa saja AUX.

  Kabel Console
          
          Kabel Console juga dikenal sebagai CTY line yang dimana Menggunakan koneksi kecepatan rendah ke komputer atau terminal. Kabel Console juga merupakan Port manajemen yang menyediakan out-of-band akses, yaitu akses melalui channel managemen khusus yang digunakan hanya untuk kebutuhan maintenance.Selain itu, Digunakan untuk mengakses perangkat ketika layanan jaringan belum dibuat atau mengalami kegagalan,Konfigurasi inisialisasi perangkat, Password recovery, dan Untuk prosedur perbaikan dan pemecahan masalah ketika akses remote tidak bisa dilakukan.


Telnet atau Secure Shell (SSH)
    
        Sesi Telnet membutuhkan layanan network yang aktif pada perangkat. Telnet atau SSH harus memiliki minimal satu Perangkat network antarmuka/interface aktif yang dikonfigurasi dengan Layer 3 IP Address. Telnet dan SSH dapat Menetapkan password untuk jalur koneksi virtual terminal (vty) tetapi, SSH menyediakan otentikasi password  lebih bagus dari Telnet dan menggunakan enkripsi ketika mengangkut session data.

AUX


        AUX Membangun sebuah sesi CLI jarak jauh melalui koneksi dial-up menggunakan modem yang terhubung ke port AUX. Juga dapat digunakan secara lokal ketika ada masalah menggunakan port console.
























CONFIGURATION FILES

   Konfigurasi file berisi software perintah yang digunakan untuk mengkostumisasi/mengkonfigurasi perangkat.


Startup Configuration File

  • Digunakan pada saat router atau switch startup untuk mengkonfigurasi perangkat
  • Disimpan di NVRAM
  • Di loaded ke RAM


Running Configuration File

  • Digunakan untuk mengoperasikan device 
  • Disimpan di RAM 
  • Untuk dirubah menjadi startup configuration, harus disimpan terlebih dahulu.



        CLI menggunakan struktur hirarki dengan 4 mode  yaitu User Executive Mode (user EXEC), Priviledge Mode, Global Configuration Mode, Specific Configuration Mode. setiap mode digunakan untuk melakukan tugas-tugas atau konfigurasi tertentu. Setiap mode dibedakan tanda prompt khusus. Struktur model hirarki dibuat untuk memberikan keamananOtentikasi yang berbeda dapat digunakan untuk mengontrol setiap tingkat akses.

User EXEC mode

  • Kemampuan terbatas tetapi berguna untuk beberapa operasi dasar.
  • Pertama masuk ke CLI dari sebuah router.
  • Hanya  mengizinkan command sebatas basic monitoring (view-only).
  • Secara default tidak diperlukan otentikasi untuk mengakses.
  • Ditandai dengan prompt  menggunakan simbol “>”user EXEC mode.

   
Privileged EXEC mode

  • Mengizinkan mengeksekusi command konfigurasi dan manajemen.
  • Ditandai dengan prompt  menggunakan simbol “#”
  • Secara default tidak diperlukan otentikasi untuk mengakses privileged EXEC mode.
  • Global configuration mode dan semua mode specific configuration harus melalui mode ini.

Global Configuration Mode 

  • Mode utama konfigurasi
  • Perubahan yang di buat akan mempengaruhi pengoperasian perangkat secara keseluruhan.
  • Configure terminal (or conf t) command untuk memanggil device dari priviledge mode ke Global mode.
Specific Configuration Mode 

  • Konfigurasi dari bagian tertentu atau fungsi tertentu dari device yang ada dalam IOS.



Setiap mode secara unik diidentifikasi oleh command-line prompt

  • Prompt terdiri dari kata-kata dan simbol disebelah kiri
  • Setiap prompt dimulai dengan nama perangkat secara default


Command enable dan disable digunakan dalam CLI untuk berpindah mode antara user EXEC mode dan privileged EXEC mode.IOS meminta password jika otentikasi password diaktifkan.


Command adalah kata awal yang diketikkan pada command line.
Command di ikuti oleh satu atau lebih keyword dan argumen.
Keywords secara spesifik untuk menggambarkan parameter command interpreter.
Argument adalah nilai atau variabel yang didefinisikan oleh user.
Argument dapat berupa string teks hingga 80 karakter



Router> ping IP address
argumentnya adalah IP address 


Router> traceroute IP address
argumentnya adalah IP address

Router(config-if)# description string
Argumen diterapkan ke intrface dengan menggunakan string teks

String teks panjangnya 80 characters




Context-sensitive help
              Menyediakan daftar perintah dan argument yang terkait dengan perintah dalam konteks mode yang lagi aktif. Ketik-kan tanda ? Pada prompt  tanpa melakukan Enter. Dapatkan daftar perintah yang tersedia pada prompt CLI di mode yang sedang aktif. Menampilkan daftar perintah atau kata kunci yang dimulai dengan spesifik karakter atau karakter.

      

 show command adalah perintah pemeriksaan dasar untuk memverifikasi dan troubleshot network operation.Gunakan show command untuk mendapatkan daftar perintah yang tersedia.



     













Command show version digunakan untuk menampilkan informasi tentang versi software saat di loaded, hardware dan informasi device lainnya.






           Baik, untuk pengenalan  bagian 1 saya rasa sampai di sini dulu gan. Kelanjutan  untuk part 2 nya dapat di lihat pada Pengenalan Konfigurasi Sistem Operasi Jaringan Cisco Part 2. dan part 3 pada Tutorial Cisco : Pengenalan Konfigurasi Sistem Operasi Jaringan Cisco Part 3  materi ini saya dapatkan ketika saya mengambil kelas international cisco, yang dimana cukup bermanfaat makanya saya ingin berbagi ke agan-agan sekalian.  sampa jumpa dan semoga bermanfaat ^^

2 comments:

  1. Sangatlah Bermanfaat, trims sharingnya, dtunggu artikel hebat lainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trima kasih gan ^^....tetap keep watching ya

      Delete